BANJAR, smartbanua.com – Banjir melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Sabtu (27/12) malam. Sejumlah warga, termasuk ibu-ibu dan balita di tiga desa dilaporkan terjebak banjir sebelum akhirnya berhasil dievakuasi tim SAR gabungan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin, I Putu Sudayana, mengatakan pihaknya menerima laporan kejadian banjir pada Sabtu malam sekitar pukul 21.15 WITA. Setelah mendapatkan informasi, tim langsung bergerak menuju lokasi terdampak.

Baca Lainnya :

• Haul ke-21 Abah Guru Sekumpul, Habib Luthfi Puji Warisan Dakwah dan Sosial Sang Ulama Besar0
• Belasan Anak Naik Sepeda Dari Batola ke Sekumpul0
• Banjir Terjang Sejumlah Daerah di Kalsel usai Hujan Deras, Tagana Diterjunkan Bantu Evakuasi0
• Status Bahaya! Sejumlah Bendung dan Sungai di Kalsel Alami Kenaikan TMA, Warga Diminta Waspada0
• Cinta Segitiga Motif Polisi Bunuh Mahasiswi ULM0

“Sejak Tim SAR turun ke lapangan hingga pagi hari ini, data jumlah korban terdampak dan yang dievakuasi masih dalam pendataan petugas,” ujar Putu, Minggu (28/12).

Informasi awal menyebutkan laporan datang dari seorang warga bernama Ibu Ika yang mengabarkan adanya ibu-ibu, bayi, dan sejumlah warga lain yang terjebak banjir di tiga desa, yaitu Desa Tunggul Irang, Desa Bincau, dan Desa Labuan Tabu.

“Kami langsung menindaklanjuti laporan warga. Kantor SAR Banjarmasin segera memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi dengan jarak tempuh puluhan kilometer,” jelasnya.

Dalam operasi penyelamatan, tim SAR melakukan asesmen cepat di lapangan serta evakuasi bagi warga yang membutuhkan pertolongan, dengan tetap mengutamakan keselamatan personel.
Adapun unsur yang terlibat dalam operasi ini terdiri dari Kantor SAR Banjarmasin, BPBD Kabupaten Banjar, Emergency Banjar Response (EBR), Damkar Kabupaten Banjar, serta relawan lainnya.

Petugas juga dibekali berbagai peralatan seperti rescue car, rubber boat lengkap dengan mesin tempel, peralatan water rescue, tandu lipat dan tandu basket, peralatan medis, alat komunikasi, serta perlengkapan pendukung lainnya.

Putu mengungkapkan, kondisi di lapangan sempat terkendala hujan yang masih turun serta arus air yang cukup deras, sehingga sedikit menghambat jalannya operasi.

Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dengan ketinggian air lebih tinggi, serta segera melapor ke nomor darurat 115 jika membutuhkan bantuan SAR.

“Kami masih menunggu data hasil operasi. Operasi SAR akan terus dilakukan secara maksimal hingga seluruh warga terdampak dapat dievakuasi dan situasi dinyatakan aman,” tegasnya.(/smartbanua)