Koperasi Kalsel Diingatkan: Tata Kelola Buruk Ancam Ekonomi Kerakyatan

By raponggati 24 Okt 2025, 15:49:53 WITA, 17 Dibaca Daerah
Koperasi Kalsel Diingatkan: Tata Kelola Buruk Ancam Ekonomi Kerakyatan

Tata kelola yang baik, transparansi, dan akuntabilitas menjadi obat utama untuk menyembuhkan “penyakit klasik” yang masih membelit koperasi di Kalimantan Selatan, yakni lemahnya permodalan, sumber daya manusia (SDM), dan pemasaran. Peringatan ini disampaikan tegas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel dalam sebuah bimbingan teknis bagi pengurus dan pengawas koperasi.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai, secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas Koperasi serta Persiapan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Acara yang berlangsung di sebuah hotel di Banjarmasin pada Kamis (23/10/2025) ini bukan sekadar pelatihan administratif, melainkan upaya strategis untuk memperkuat pondasi kelembagaan koperasi agar sehat, modern, dan mandiri.

Dalam paparannya, Gusti Yanuar mengungkap akar persoalan. “Masalah klasik yang sering muncul di koperasi adalah lemahnya modal dan pengelolaan keuangan. Belum lagi kapasitas SDM yang rata-rata masih perlu ditingkatkan,” tegasnya, Jumat (24/10/2025). Ia mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan sebagian besar pengurus koperasi hanya berpendidikan menengah, sehingga pelatihan seperti ini dinilai krusial.

Baca Lainnya :

Kondisi ini diperparah dengan masih sulitnya akses koperasi dan UMKM terhadap pembiayaan. Untuk itu, pada tahun 2025, Diskop dan UKM Provinsi Kalsel melakukan evaluasi mendalam terhadap 25 koperasi potensial dan 15 koperasi lainnya. “Kita ingin memastikan koperasi tidak hanya aktif, tapi juga sehat secara kelembagaan, memiliki manajemen pertanggungjawaban yang baik, dan mampu beradaptasi dengan era digital,” jelas Gusti Yanuar.

Bimtek ini dihadiri oleh puluhan pengurus dan pengawas koperasi dari seantero Kalsel, bertempat di Banjarmasin. Gusti Yanuar Noor Rifai hadir sebagai pembicara kunci dan representasi dari Pemprov Kalsel.

Gusti Yanuar menegaskan bahwa Bimtek ini dirancang untuk membekali peserta dengan pemahaman teknis menyusun laporan pertanggungjawaban yang profesional. “Kita ingin koperasi semakin transparan, profesional, dan mampu menjadi contoh bagi koperasi lain,” ujarnya.

Ia juga menyoroti sinergi antara kebijakan nasional dan lokal. Arah pemerintahan Presiden RI yang menekankan penguatan ekonomi kerakyatan dan pembangunan dari desa, sejalan dengan fokus Gubernur Kalsel pada peningkatan ekonomi kreatif berbasis kemandirian masyarakat. “Termasuk melalui koperasi, pesantren, dan UMKM agar bisa mandiri serta berdaya saing,” tambahnya.

Pada penutupan sambutannya, Gusti Yanuar mengajak semua peserta memanfaatkan pelatihan ini secara maksimal. Ia menegaskan posisi sentral koperasi dalam peta ekonomi daerah. “Koperasi adalah tulang punggung ekonomi rakyat. Jika koperasi kuat, maka ekonomi daerah juga akan tumbuh kuat,” tutupnya.

Dengan penyelenggaraan Bimtek ini, Pemprov Kalsel berharap dapat mencetak kader pengelola koperasi yang andal, yang pada akhirnya akan mendongkrak kontribusi sektor koperasi terhadap perekonomian regional.(smartbanua)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment