- Menjaga Warisan Dayak Deah Lewat Festival Budaya di Tabalong
- 25 Perusahaan Tawarkan 664 Lowongan Kerja di JobFair BLK 2025
- Kacang Lupa Kulit, Baru Cicipi Status ASN, Oknum PPPK Aceh Singkil Diduga Tega Campakkan Istri, Karier Kini di Ujung Tanduk
- Polda Kalsel Bentuk Satgas Khusus Kendalikan Harga Beras di Pasaran
- Koperasi Kalsel Diingatkan: Tata Kelola Buruk Ancam Ekonomi Kerakyatan
- H. Sudian Noor Dorong Guru-guru di Kalsel Kuasai Strategi Personal Branding di Era Digital
- H. Sudian Noor Usulkan Kampung Nelayan Merah Putih di Kalimantan Selatan
- H. Sudian Noor Fasilitasi Pembuatan SIM Gratis untuk Guru dan Ojek Online
- Duel Antar Remaja Satu Orang Korban Alami Luka Sajam
- H. Sudian Noor Tingkatkan Peran Masjid, Gelar Pelatihan Bilal dan Khatib
H. Sudian Noor Dorong Guru-guru di Kalsel Kuasai Strategi Personal Branding di Era Digital


Banjarbaru – Anggota Komisi VIII DPR RI, H. Sudian Noor, secara resmi membuka kegiatan Seminar Peningkatan Mutu Pendidikan Islam bertema “Strategi Personal Branding untuk Edukator dan Generasi Muda: Menginspirasi dan Menggerakkan Publik”, yang digelar di Ballroom Grand Qin Hotel Banjarbaru, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan ini diinisiasi oleh H. Sudian Noor bekerja sama dengan UIN Antasari Banjarmasin dan BKPRMI Banjarbaru, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas pendidik Islam di era digital. Seminar ini menghadirkan K.H. Nanang Mubarok, SHI, M.Sos., Ketua Umum BKPRMI, sebagai narasumber utama dengan dua sesi utama, yakni Strategi Personal Branding Guru di Media Sosial serta Membangun Ekosistem Sekolah Entrepreneurial.
Baca Lainnya :
- H. Sudian Noor Usulkan Kampung Nelayan Merah Putih di Kalimantan Selatan0
- H. Sudian Noor Fasilitasi Pembuatan SIM Gratis untuk Guru dan Ojek Online0
- Duel Antar Remaja Satu Orang Korban Alami Luka Sajam0
- H. Sudian Noor Tingkatkan Peran Masjid, Gelar Pelatihan Bilal dan Khatib0
- Hari Santri 2025 Momentum Santri Terus Berkontribusi Membangun Bangsa0
Dalam sambutannya, H. Sudian Noor menekankan pentingnya guru memahami strategi personal branding agar mampu menjadi panutan, baik di dunia nyata maupun di media sosial.
“Zaman sekarang media sosial sangat mudah diakses siapa pun. Guru yang mengajar berjam-jam bisa kalah dengan konten singkat yang viral. Karena itu, guru perlu strategi agar tetap menjadi inspirasi bagi murid dan publik,” ujarnya.
Ia mengingatkan agar para pendidik berhati-hati menggunakan media sosial. “Bermedia sosial ada dua kemungkinan, bisa jadi amal jariyah lewat dakwah, atau dosa jariyah karena postingan yang tidak mendidik. Boleh pasang status, tapi isi statusnya harus mengedukasi karena bisa ditiru anak-anak kita,” tegasnya.
Selain itu, Sudian Noor juga mendorong guru madrasah dan guru ngaji di Kalimantan Selatan untuk memiliki sertifikasi. “Perkembangan ke depan menuntut semua profesi bersertifikat, agar mutu pendidikan dan pembinaan anak-anak kita semakin baik,” ujarnya.
Politisi PAN ini menambahkan bahwa kegiatan seminar ini juga merupakan bagian dari agenda Reses DPR RI. “Kalau pian-pian ada permasalahan, bisa disampaikan lewat media sosial ulun. Ulun akan dengarkan dan suarakan di Jakarta. Tiada hari tanpa kebaikan, usahakan setiap hari kita melakukan kebaikan, meskipun hanya membuang kerikil di tengah jalan,” pesannya menutup sambutan.
Sementara itu, Ketua pelaksana seminar, Dra. Riahanatul Jannah, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi wadah bagi guru untuk memperkuat kemampuan komunikasi dan citra diri di ruang digital. “Guru tidak hanya dituntut profesional di kelas, tapi juga harus mampu menjadi figur inspiratif di dunia maya. Melalui seminar ini, kami ingin menanamkan kesadaran bahwa setiap unggahan guru di media sosial bisa menjadi sarana dakwah dan pembelajaran,” ujarnya.
Ketua DPD BKPRMI Banjarbaru, Muhammad Ikhsan, S.Ag., mengapresiasi dukungan H. Sudian Noor dan UIN Antasari Banjarmasin dalam penyelenggaraan kegiatan ini. “BKPRMI terus berkomitmen mendukung peningkatan kualitas pendidik Islam, baik guru TPA maupun guru madrasah. Kolaborasi ini menjadi langkah konkret membangun generasi muda yang berakhlak dan cakap digital,” ucapnya.
Salah satu peserta seminar, Guru Ahmad dari TPA Nurul Ihsan Banjarbaru, mengaku mendapat banyak manfaat dari kegiatan ini. “Materinya sangat relevan dengan kondisi sekarang. Kami jadi tahu bagaimana memanfaatkan media sosial untuk berdakwah dan memberi contoh yang baik kepada anak-anak,” ujarnya dengan antusias. (/smartbanua).











