- Gubernur Kalsel Apresiasi Diseminasi dan Bedah Buku Arkeologi Kepemimpinan di ULM Banjarmasin
- BKOW Kalsel Perkuat Peran Perempuan Lewat Kampung Keluarga Berkualitas
- TNI Angkatan Laut Bedah Rumah Warga Hingga Baksos di Tanah Laut
- Barito Putera Terus Berbenah, Targetkan Promosi ke Liga 1
- Bandara Internasional Syamsudin Noor Pastikan Penerbangan Internasional Siap
- Sekdaprov Kalsel Lepas Banua Triathlon Challenge (BTC) 2025, Ajang Promosi Wisata Daerah
- Kementerian PKP Dorong Akselerasi Rumah Layak Huni Kalsel
- Disdikbud Kalsel Dorong Pelestarian Merepah Sahaja Budaya Meratus
- Rakerprov FORKI; Paman Birin Tekankan Asah Karatekan Raih Prestasi Nasional dan Internasional
- Jelang Nataru dan Haul Guru Sekumpul, Gubernur H. Muhidin Tekankan Bupati/Walikota Pentingnya Pasokan Pangan Agar Inflasi Terjaga
Gubernur Kalsel Usul Makam Bergizi Gratis Dikelola Sekolah, Tekan Pemborosan

Banjarbaru : Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengusulkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) dapat dialihkan ke masing-masing sekolah.
Menurut Gubernur Kalsel, Muhidin, usulan ini dinilainya dapat menekan pemborosan anggaran dan efektifitas program di lapangan.
Baca Lainnya :
- Sidang Perdana Jumran, Nekat Menghabisi Nyawa Juwita Karena Tekanan Menikah0
- Kloter Pertama Haji Kalsel Terbang Melalui Bandara Syamsudin Noor0
- Budayakan Memilah Sampah Dari Rumah, Pemprov Kalsel Gelar Pilah Sampah Dapat Sembako0
- Hadapi Demo BEM se-Kalsel, Gubernur H. Muhidin Tegaskan Komitmen Perbaikan Pendidikan di Banua0
- Limbah Medis Dibuang Dekat Pemukiman Warga Ditreskrimsus Selidiki Diduga Rumah Sakit Terlibat0
Hal itu disampaikan di sela kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Kalimantan Selatan 2025-2029, Senin (5/5/2025) di Banjarbaru.
"Demi efektifitas pelaksanaan program di lapangan dan menekan anggaran yang terpotong para pihak, maka kita akan mengusulkan kepada pemerintah agar program MBG langsung dikelola masing-masing sekolah," tutur Muhidin.
Dengan demikian program MBG dapat melibatkan UMKM di daerah. Serta menu makanan yang disesuaikan dengan makanan khas daerah, namun tetap mengutamakan kualitas dan nilai gizi bagi siswa.
"Menu makanan dapat menggunakan makanan khas daerah yang lebih disukai siswa. Sesuai kewenangannya sekolah tingkat SD-SMP menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota dan jenjang SMA-SMK menjadi tanggung jawab provinsi," ujarnya.
Ditambahkan Muhidin program MBG merupakan program yang sangat bagus, sehingga dirinya mengajak seluruh kepala daerah agar memaksimalkan dan mensukseskan program MBG ini.
Seperti diketahui pelaksanaan program MBG banyak menghadapi kendala di lapangan. Pemprov Kalsel sendiri sejatinya telah menyiapkan anggaran MBG yang diambil dari efisiensi anggaran daerah mencapai Rp300 miliar lebih. Setelah adanya perubahan kebijakan dimana pelaksanaan MBG diambil alih pemerintah pusat (BGN), dana tersebut akan diperuntukkan untuk perbaikan sarana dan prasarana sekolah di daerah. (smartbanua)