- Puncak Momen 5 Rajab Haul Sekumpul di Martapura: Cuaca Berawan, Jutaan Jemaah Padati Musala Ar-Raudhah
- Dinsos Kalsel Siap Layani Jemaah Momen 5 Rajab, Posko Fajar Harapan Sediakan Ribuan Porsi Konsumsi
- Banjir Martapura Kalsel: Ibu-Ibu dan Balita Dievakuasi Tim SAR Gabungan, Operasi Berlanjut
- Haul ke-21 Abah Guru Sekumpul, Habib Luthfi Puji Warisan Dakwah dan Sosial Sang Ulama Besar
- Belasan Anak Naik Sepeda Dari Batola ke Sekumpul
- Banjir Terjang Sejumlah Daerah di Kalsel usai Hujan Deras, Tagana Diterjunkan Bantu Evakuasi
- Status Bahaya! Sejumlah Bendung dan Sungai di Kalsel Alami Kenaikan TMA, Warga Diminta Waspada
- Cinta Segitiga Motif Polisi Bunuh Mahasiswi ULM
- Kasus Pembunuhan Mahasiswi ULM Terungkap: Bripda Muhammad Seili Jadi Tersangka, Berawal dari Motif Cinta Segitiga
- UMP Kalsel 2026 Naik 6,54 Persen, Resmi Jadi Rp3.725.000
Bina 40 Peserta PKP Angkatan 7, BPSDMD Kalsel Ingin Wujudkan Reformasi Birokrasi


Banjarmasin—Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan VII Lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalsel Tahun 2025 secara resmi dibuka oleh Plt. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Kalimantan Selatan, Faried Fakhmansyah yang diikuti 40 peserta di Aula Kampus I BPSDMD Kalsel, Banjarbaru, Senin (8/9/2025) pagi.
Berdasarkan laporan BPSDMD Provinsi Kalsel bahwa diikuti sebanyak 40 peserta yang terdiri dari 28 ASN Pemerintah Provinsi Kalsel dan 12 ASN dari Kabupaten Tapin.
Baca Lainnya :
- Gubernur H Muhidin Bersama Guru Bakhie Berbaur dengan Jamaah Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Bustanul Muhibbin Alalak Batola0
- Al Fata Martapura Barat Sabet Juara I Lomba Sinoman Hadrah, Bukti Regenerasi Seni Banjar Hidup0
- Tiga Jasad Korban Heli Jatuh di Kalsel Berhasil Diidentifikasi Mereka WNA0
- Drone UAV-VTOL Dit Samapta Polda Kalsel Jatuh Saat Bantu Pencarian Helikopter Hilang di Mantewe Tanah Bumbu0
- Kotak Hitam Heli Jatuh di Kalsel Diserahkan ke pihak KNKT0
Sejumlah peserta berdiri, kemudian menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan pemimpin kelompok melaporkan kesiapannya. Salah satu peserta membacakan ikrar PKP Angkatan 7 tersebut, sebagaimana berjanji dalam mengikuti pelatihan dengan serius, cermat dan disiplin agar menjalani pejabat yang berintegritas tinggi.
Dalam sambutannya Plt. Kepala BPSDMD Provinsi Kalsel, Faried Fakhmansyah menekankan pentingnya penguatan birokrasi melalui pendidikan dan pelatihan. Menurutnya, setiap peserta wajib menanamkan pendidikan itu agar memperkuat birokrasi daerah ke depannya.
"Salah satu cara memperbaiki birokrasi adalah pendidikan dan pelatihan itu, harapannya akan terbentuknya pemerintahan kelas dunia. Nah ini sesuai Perpres itu agar mendorong reformasi birokrasi untuk terwujudnya pemerintahan kelas dunia," ungkap Faried Fakhmansyah.
Faried Fakhmansyah menyebut cirinya yaitu profesional, cepat, efektif dan efesien. Dengan begitu, baginya setiap pejabat memiliki kinerja tinggi sehingga mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat Kalsel.
Menurut Faried Fakhmansyah, cita-cita itu harus digapai para peserta PKP dalam mengikuti pendidikan ini. Diharapkannya itu agar memiliki pola pikir yang melayani dengan masyarakat sekitar.
"Reformasi Birokrasi itu ada 8 area perubahan. Dari segi organisasinya, tata laksananya, sumber daya manusia, peraturan undang-undang dan fasilitas, hingga pengawasannya," ungkap Faried.
Faried menjelaskan, budaya kerja yang melayani itu perlu diperkuat. Dia menyebut negara maju terdapat kelompok masyarakat yang memiliki etos kerjanya tinggi.
Dalam pelatihan diklat ini, Faried menyakini dapat menguatkan sumber daya manusianya untuk lebih baik lagi. Tiga aspek yang ditargetkan yaitu berkarakter, berkompeten dan berliterasi.
"Berkarakter moral itu beriman dan rendah hati, sementara karakter kerja itu rajin, kerja keras hingga disiplin. Itu harus imbang, maka orangnya bisa rajin dan disiplin tetapi Culas (penipu)," pesan Faried kepada peserta.
Sementara itu, Kasubbid Kompetensi Jabatan Pimpinan Daerah dan Prajabatan, Didip Sasmitoadi menyampaikan bahwa pelatihan PKP Angkatan 7 diselenggarakan telah dimulai sejak 28 Juli hingga 3 Desember 2025 dengan metode Blended Learning.
Sebagaimana diketahui bahwa metode pembelajaran ini menggabungkan antara pembelajaran langsung (synchronous) dengan pembelajaran tidak langsung atau mandiri yang bisa dilakukan kapan pun (asynchronous). Didip menjelaskan, pembelajaran klasikal tahap 1 yaitu tatap muka di kelas maupun lapangan.
"Implementasi aksi perubahan di instansi-instansi asal peserta dan terakhir, pembelajaran klasikal tahap 2. Adapun, tempat peserta pelatihan dilaksanakan secara variatif," terangnya.
Adapun salah satu peserta yakni Muhammad Yose Rizal merupakan Kepala Sub Bagian Kesra Non Pelayanan Dasar III itu mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk menambah skill (kemampuan) seseorang, sebagaimana dimaksud untuk memperkuat perangkat lunaknya.
"Agar mengejar ketertinggalan kita. Jika orang lain berjalan, kita harus berlari dan ketika orang berlari, kita terbang untuk berada di level yang sama," pungkasnya. (rahim/smartbanua)


