Besar Pasak Dari Tiang Gubernur Ancam Tutup Hotel Batung Batulis Banjarmasin Banjarbaru

By Smart Banua 15 Apr 2025, 09:34:06 WITA, 35 Dibaca Daerah
Besar Pasak Dari Tiang Gubernur Ancam Tutup Hotel Batung Batulis Banjarmasin Banjarbaru


KBRN, Banjarmasin : Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, berencana menutup operasional Hotel Batung Batulis yang berlokasi di Banjarmasin dan Banjarbaru. Alasannya, kerugian operasional yang terus menerus membebani keuangan daerah.

Muhidin, menyoroti bahwa biaya operasional hotel yang dikelola oleh BUMD PT Bangun Banua besar pasak dari pada tiang.

Baca Lainnya :

“Kalau rugi terus, buat apa diteruskan? Mending ditutup. Kalau ditutup  beban pengeluaran rutin seperti gaji karyawan, tagihan listrik, dan air yang selama ini terus menguras anggaran perusahaan daerah tersebut tidak jadi beban," katanya.

Namun, penutupan bukan akhir dari segalanya. Muhidin masih membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta untuk mengelola hotel tersebut.  Dirinya mendorong PT Bangun Banua untuk mulai menjajaki peluang kemitraan dengan para pengusaha atau investor yang berminat mengambil alih pengelolaan hotel.

“Nanti ajukan proposal, dicek. Batung Batulis yang di Banjarbaru itu 'kan luas lahannya. Nah, apakah nanti sistemnya dibangun ulang atau bagaimana bentuk kerja samanya, itu nanti menyesuaikan,” kata Muhidin.

Langkah Muhidin ini pun dinilai sebagai bentuk evaluasi menyeluruh terhadap aset-aset BUMD yang selama ini berjalan stagnan. Menurutnya seluruh aset milik daerah harus dikelola secara profesional dan memberikan keuntungan, bukan menjadi beban.

Pernyataan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bawah kepemimpinan H. Muhidin siap melakukan pembenahan besar-besaran terhadap kinerja BUMD.

Pendekatan yang lebih terbuka terhadap kerja sama publik-swasta kini menjadi salah satu opsi untuk menyelamatkan aset daerah dari kerugian berkepanjangan.

Hotel Batung Batulis, yang sebelumnya digadang-gadang menjadi aset kebanggaan daerah, kini menghadapi kenyataan pahit.

Minimnya okupansi kamar dan tidak kompetitifnya pengelolaan membuat hotel ini sulit bersaing dengan hotel-hotel swasta di tengah kota. Belum lagi, efisiensi manajemen yang dinilai belum optimal turut memperparah situasi.(smartbanua)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment