- Satresnarkoba Polresta Banjarmasin Amankan Pasutri Dan Belasan Paket Sabu
- Polda Kalsel Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektare
- Modus Ajakan Nonton, Teman Kerja Dilecehkan di Kos
- Pemprov Kalsel Salurkan Bantuan Banjir di Kabupaten Banjar
- Operator Pengendali Jaringan Fredy Pratama Terancam Hukuman Mati
- Marak Hoaks Loker Petugas Haji, Biro HKP: Waspada, Cek Infonya di Web dan Medsos Kemenag
- Kolaborasi TNI dan Pemprov Kalsel Buka Jalan Terisolir Desa atiran HST
- Ular Hingga Tawon Dominasi Banyaknya Penangnan Animal Rescue Tabalong
- Hanya Hidup Sebatan Kara Warga Teluk Tiram Membusuk Dirumahnya
- Masjid Al jihad Rayakan Gencatan Senjata di Gaza dengan Bagikan Semangka
Kerugian Bencana Sosial di Kalsel 2024 Capai Rp 117,141 miliar
Banjarmasin : Kerugian akibat bencana sosial meliputi kebakaran pemukiman dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kecelakaan perahu di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2024 (Januari-Desember) di taksir mencapai Rp 117,141 miliar.
“Kalau dibandingkan tahun 2023 kerugian akibat bencana sosial sebesar Rp 96,639 miliar, artinya tahun 2024 ini meningkat signifikan,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel H Achmadi SSos, Kamis (2/1/2025).
Baca Lainnya :
- Polisi Ringkus Pengedar Sabu di Tapin 0
- Awali 2025 Dishut Tanam 2000 Eucalyptus di Tahura Sultan Adam0
- Ketahanan Pangan Bidang Peternakan Polda Kalsel Tanam Rumput Sapi 0
- Harjad ke-65, Gubernur Kalsel Apresiasi Pembangunan Batola Semakin Maju dan Sejahtera0
- Gubernur Kalsel Berangkat Umrah, Sampaikan Pesan Agar Pejabat Pemprov Persiapkan Asesmen0
Menurut Madi –sapaan akrabnya, salah satu pemicu peningkatan kejadian bencana sosial terutama kebakaran pemukiman penduduk, yakni akibat dampak kemarau.
Dari total kerugian kebakaran pemukiman penduduk dan kecelakaan perahu itu, terbanyak di Kota Banjarmasin mencapai Rp 50,515,905 miliar, di susul Kabupaten Banjar Rp 9,620 miliar.
Selain itu, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) sekitar Rp 9,484 miliar, Tabalong Rp 8,530 miliar, Kotabaru Rp 5,995 miliar, Hulu Sungai Tengah (HST) di taksir Rp 5,976 miliar, Hulu Sungai Utara (HSU) sekitar Rp 5,715 miliar.
Selanjutnya, Kabupaten Balangan mencapai Rp 5,363 miliar dan Kota Banjarbaru sekitar Rp 3,945 miliar, Kabupaten Tanah Laut (Tala) Rp 3,5 miliar, Barito Kuala (Batola) sekitar Rp 2,534 miliar, dan Tapin Rp 2,231 miliar.
Sedangkan frekuensi bencana sosial di Kalsel, Madi menyebutkan selama tahun 2024 telah terjadi 774 kali yang terdiri atas 765 kebakaran pemukiman dan karhutla, serta sembilan kali kecelakaan perahu.
Ia menambahkan, dari 765 kali kebakaran pemukiman dan karhutla itu terbanyak antara lain di Kota Banjarbaru 162 kali, di susul Kabupaten Banjar 136 kali, Tala 96 kali, dan Kota Banjarmasin 73 kali.
Sedangkan kecelakaan perahu sembilan kali, yakni di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Tala masing-masing tiga kali, dua kali di Batola, dan satu kali di Kabupaten Banjar.
Akibat kebakaran pemukiman penduduk tersebut menyebabkan 758 kepala keluarga (KK) atau 2.570 jiwa kehilangan tempat tinggal, dan 16 orang meninggal dunia serta 35 orang mengalami luka-luka.
Sebanyak 16 korban meninggal dunia tersebut, yakni enam orang di Kota Banjarmasin, empat orang dari Kabupaten Batola, tiga orang dari Kabupaten Banjar, dan masing-masing satu orang dari HST, Tala, dan Tanbu.
Selain itu, akibat kebakaran pemukiman penduduk itu juga menyebabkan 699 buah rumah penduduk rusak total, 317 buah rumah mengalami berat, dan 121 rumah rusak ringan. (smartbanua)