- TNI Angkatan Laut Bedah Rumah Warga Hingga Baksos di Tanah Laut
- Barito Putera Terus Berbenah, Targetkan Promosi ke Liga 1
- Bandara Internasional Syamsudin Noor Pastikan Penerbangan Internasional Siap
- Sekdaprov Kalsel Lepas Banua Triathlon Challenge (BTC) 2025, Ajang Promosi Wisata Daerah
- Kementerian PKP Dorong Akselerasi Rumah Layak Huni Kalsel
- Disdikbud Kalsel Dorong Pelestarian Merepah Sahaja Budaya Meratus
- Rakerprov FORKI; Paman Birin Tekankan Asah Karatekan Raih Prestasi Nasional dan Internasional
- Jelang Nataru dan Haul Guru Sekumpul, Gubernur H. Muhidin Tekankan Bupati/Walikota Pentingnya Pasokan Pangan Agar Inflasi Terjaga
- Polres Banjarbaru Ungkap Kasus Pembuangan Bayi
- Tagana Kalsel Tingkatkan Kapasitas Collapse Structure Search dan Rescue
Disdikbud Provinsi Kalsel Buka Peluang Beasiswa ke Luar Negeri dan Soroti Anak Putus Sekolah di Banua

Banjarbaru—Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Selatan, Galuh Tantri Narinda menyoroti persoalan anak putus sekolah serta upaya memberikan beasiswa pendidikan luar negeri.
Hal itu diungkapkan Kepala Disdikbud Kalsel, Galuh Tantri Narinda saat menggelar silaturahmi dengan puluhan wartawan di Resto Kebun Ayu, Banjarbaru, pada Senin (29/9/2025) sore.
Baca Lainnya :
- Ramah Tamah Alih Kodam, Komitmen Pertkuat Sinergitas Pemprov dan TNI Bersama Masyarakat Menjaga Persatuan dan Keamanan Banua0
- Tiga Penyair Berhasil Menangkan Lomba Cipta Dan Baca Puisi Piala Walikota Banjarmasin0
- Gubernur H Muhidin dan Pangdam XXII Tambun Bungai Mayjen TNI Zainul Arifin Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW Bersama Majelis Ahlussunnah Wal Jamaah 0
- Kalahkan Persipal Palu, Barito Putera Cetak Goal 5-0 di Demang Lehman0
- Wagub Kalsel Hasnuryadi Sulaiman Berbaur Jamaah Hadiri Banjarmasin Bershalawat Bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf0
Pertemuan ini dimanfaatkan sebagai ajang berbagi informasi sekaligus memaparkan program strategis yang akan dijalankan dalam waktu dekat.
Kepala Disdikbud Kalsel, Galuh Tantri Narinda, mengungkapkan bahwa dunia pendidikan di Banua masih dihadapkan pada tiga persoalan utama, yaitu akses pendidikan, kualitas guru, dan kualitas peserta didik.
"Harapan dibarengi dengan kemampuan, Disdikbud Provinsi Kalsel ini akan mengawal adik-adik kita berdasarkan kemampuannya. Dan kemampuannya kita asah dulu, karena ada standar ya untuk menerima beasiswa ke luar negeri," ungkap Tantri saat konferensi pers.
Sejauh ini, Tantri menjelaskan bahwa pihaknya memfasilitasi ke Singapura dengan kuota 100 orang. Dia menyebut peserta didik yang mengikuti harus melewati Tes Kompetensi Akademik (TKA).
Tantri juga menerangkan, peserta didik dapat memiliki Test of English as a Foreign Language (TOEFL) dengan capaian skor minimal sekitar 550. Pihaknya pun terus mendampingi dan melakukan pembinaan, sehingga bagi masyarakat Kalsel dipersilahkan bersaing untuk mengikuti program tersebut.
"Dan wawancara itu kita dampingi juga, semoga dimudahkan dan bagi masyarakat Kalsel, mereka berkompetisi untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri ini dengan kuota 100 orang tadi," jelasnya.
Kemudian, Disdikbud Kalsel juga menyoroti kasus anak yang putus sekolah dengan berbagai latar masalah dihadapi masyarakat Kalsel. Sehingga, Tantri ingin mengidentifikasi serta upaya mengentaskan masalah pendidikan itu ke depan.
"Ternyata anak masih banyak bekerja, pernikahan anak, kemudian tergolong miskin karena ekonomi dan masalah anaknya memang tidak ingin sekolah. Ada juga faktor bullying, sehingga nantinya kita menemukan anak tersebut dengan treatment yang berbeda-beda," ungkap Tantri.
Lewat beasiswa ini, Tantri ingin mengentaskan masalah pendidikan anak tersebut maka pihak Disdikbud Provinsi Kalsel akan menyalurkan bagi keluarga yang membutuhkan. Terkhusus diberikan bantuan pendidikan kepada seseorang yang digolongkan tidak mampu.
Tantri ingin mengadvokasi permasalahan anak yang putus sekolah dengan paket A, B dan C. Pihaknya juga telah memiliki data yang menyangkut masalah anak tersebut.
"Datanya ada, by name by address dan tetapi yang paling penting bahwa anak itu memiliki kemauan dulu. Dengan berbagai masalah anak yang dihadapi tadi, Disdikbud Provinsi Kalsel ingin sumber daya manusia (SDM) di Banua ini dapat mendunia," pungkasnya. (Rahim Arza/Smartbanua)