BAW Balarut 2025, Dewan Kesenian Banjarmasin Meluncurkan 2 Buku Kesenian

By Smart Banua 14 Sep 2025, 07:14:24 WITA, 216 Dibaca Seni & Budaya
BAW Balarut 2025, Dewan Kesenian Banjarmasin Meluncurkan 2 Buku Kesenian


Banjarmasin—Dewan Kesenian (DK) Banjarmasin meluncurkan sebuah buku Peta Jalan Kesenian Kota Banjarmasin dalam rangkaian kegiatan Banjarmasin Art Week (BAW) 2025 bertajuk "Balarut" yang berlangsung di Banjarmasin Culture Hub, Jalan Piere Tendean, Kota Banjarmasin pada Sabtu (13/9/2025) malam.

Penyusunan buku ini melibatkan tim yang terdiri dari Hajriansyah dan Sumasno Hadi (Editor), Wijaya Kusuma, Hizromi Arijadi Putera dan Munir Shadikin (Pengumpul Data). Selain buku itu, buku berjudul BAW Balarut 2025 berisi tentang sekumpulan Karya Penyair Banjarmasin dan Katalog Seni Rupa. Masing-masing diterbitkan sebanyak 100 eksemplar.

Baca Lainnya :

Peluncuran peta jalan ini diharapkan menjadi pijakan bersama antara seniman, masyarakat, dan pemerintah dalam merumuskan strategi memajukan kesenian Banjarmasin agar lebih berkelanjutan.

Dalam sambutan Ketua DK Banjarmasin, Hajriansyah mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerbitkan dua buku dalam rangkaian BAW Balarut 2025 ini. Pertama, buku berisi tentang karya puisi dari penyair Banjarmasin dan katalog seni rupa. Kedua mengenai tentang Peta Jalan Kesenian Banjarmasin yang berisi soal bank data dengan beragam cabangnya, serta penyusunan draft regulasi tentang seni-budaya.

"Selamat malam, kawan-kawan yang hadir di BAW Balarut 2025. Selain pertunjukan seni dan pameran, kita juga memiliki program dalam menerbitkan buku. Karena buku atau literasi ini penting," ungkap Hajriansyah.

Hajriansyah mengatakan, buku sangat penting karena menghimpun sejumlah arsip dari karya-karya seniman lokal. Menurutnya, ibarat catatan sejarah yang kelak menjadi penting untuk diingat oleh masyarakat.

Tentu saja, Hajriansyah meyakini buku ini akan terus berkembang seiring waktu dan diteruskan oleh generasi selanjutnya. Kendatipun proses penerbitan ini terbilang buru-buru sekali, menurutnya tanpa kehadiran buku ini sekarang maka kapan lagi memiliki catatan sejarah tersebut.

"Buku ini juga menyumbang pemikiran atau membantu arah kebijakan dari pemerintah. Setidaknya mencoba untuk mencatat yang ada, sejak tahun kemarin kita telah mendatanya itu," terangnya.

Di dalam buku itu, Hajriansyah menjelaskan bahwa terdapat rekomendasi atau refleksi kesenian dalam mendorong sebuah gagasan dan kebijakan pemerintah. Termasuk juga tata kelola kesenian daerah, bahkan kebijakan pemerintah yang mencakup stakeholder terkait.

"Buku ini digagas oleh Bapak Ilham Noor selaku Penasehat DK Banjarmasin yang juga membantu dalam pendanaan buku tersebut. Sejumlah kawan juga membantu kami dalam menerbitkan buku ini, sehingga lahirnya sebuah karya dari BAW 2025," pungkasnya.

Sementara itu Penasehat DK Banjarmasin sekaligus Anggota DPRD Kalsel, Ilham Nor menilai penerbitan peta jalan tersebut sebagai tonggak penting.

"Pertama-tama, saya dengan Pak Hajri bincang selingan terkait bagaimana kita bisa memberikan makna atau arti Kota Banjarmasin. Menurut berdasarkan laporan bahwa Disbudporapar Banjarmasin telah membuat data itu, kemudian kita sempurnakan dalam sebuah buku," ungkap Ilham Nor

Dalam kesempatan itu, Ilham Nor menyebut isi dalam buku itu memuat sejarah, pegiat/pelaku seni hingga bagaimana konsep melestarikan dunia kesenian tersebut. Terdapat 148 halaman, dia mengaku tiap lembar halamannya memiliki makna tersendiri.

Karena tiap babnya, Ilham Nor menguraikan intisari bukunya terkait pandangan masyarakat umum, pelajar siswa/mahasiswa dan refleksi para tokoh-tokoh di Banjarmasin. Dia berharap, buku ini dapat menjadi literatur kesenian dan sumbangsih Dewan Kesenian Banjarmasin dalam menata kelola keseniannya di Kota Seribu Sungai.

"Karena, Dewan Kesenian Banjarmasin menjadi dapur pusat seni di Banjarmasin. Tempat berhimpunnya, pegiat seni dengan mereka dapat menampilkan hasil karyanya sendiri dan Alhamdulillah, memiliki wadah itu sekarang bernama BAW," tandasnya.

Diketahui bahwa pada malam tersebut ramai dihadiri sejumlah masyarakat yang menyaksikan penampilan Kuriding Art Experimental oleh Kuartal Bdj, X-Crossed Line (Dunia itu asyikin aja) oleh Platform Lilium, Layar Banjar NKRB: Romansa Banjar hingga penampilan teater berjudul Senandika Orang-orang Bukit oleh Sanggar Sesaji dan sebagainya. (mr/smartbanua)





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment